fns34qstzixi2mj

Estafet Kepemimpinan PWI Bondowoso Berpindah, Penguatan Organisasi di Era Digital Jadi Sorotan

Tongkat estafet kepemimpinan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bondowoso resmi berpindah tangan dalam Konferensi PWI Bondowoso yang digelar di Laboratorium Kopi Bondowoso. Momen ini menjadi sorotan penting dalam penguatan organisasi di tengah arus perubahan dunia digital yang semakin cepat.

Wakil Ketua PWI Jawa Timur Bidang Organisasi, Machmud Suhermono, dalam sambutannya menekankan bahwa penguatan kapasitas dan kolaborasi menjadi kunci utama keberlanjutan organisasi di era digital saat ini.

“Kalau eksklusif itu malah makin susah di era digital. Apalagi ada AI. AI tidak bisa menggantikan wartawan. Tapi wartawan yang tidak tahu AI akan ketinggalan,” tegas Machmud di hadapan peserta konferensi.

Ia menyoroti bahwa media tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi. Di tengah gempuran teknologi informasi, masyarakat kini memiliki banyak kanal untuk mendapatkan data dan berita secara langsung.

Untuk itu, Machmud mendorong insan pers dan organisasi PWI agar adaptif terhadap perkembangan zaman. Teknologi, menurutnya, harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meningkatkan kapasitas diri dan kontribusi organisasi kepada masyarakat.

“Manfaatkan sebesar-besarnya teknologi dan gunakan untuk meningkatkan kapasitas. Di mana pun kita bisa mendapatkan informasi sekarang,” imbuhnya.

Lebih jauh, Machmud menganjurkan agar PWI aktif membentuk forum-forum kajian dan pelatihan. Ia percaya bahwa PWI memiliki potensi besar dalam mendukung literasi media di berbagai sektor, mulai dari kalangan pelajar, masyarakat desa, hingga perguruan tinggi.

“PWI bermanfaat bagi anak sekolah, desa, perguruan tinggi dalam literasi media,” ujarnya.

Machmud juga menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, kolaborasi bukanlah sekadar membagi hasil, melainkan memperbesar manfaat bersama.

“Kolaborasi bukan untuk makan kue bersama-sama. Tapi memperbesar kue agar bisa sejahtera bersama-sama,” katanya.

Ia menutup pesannya dengan penegasan bahwa sinergi merupakan jalan terbaik dalam menjaga eksistensi organisasi. Bukan lagi soal bersaing, tetapi merangkul kekuatan kolektif demi kemajuan bersama.

“Organisasi harus diperkuat. Di zaman digital tidak ada lagi persaingan. Di era saat ini adalah sinergi dan kolaborasi. Kalau tidak bisa bersinergi, mati kita,” pungkas Machmud.

Konferensi ini menandai semangat baru dalam tubuh PWI Bondowoso, sekaligus menjadi panggung refleksi akan tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh era digital bagi profesi kewartawanan dan organisasi pers. (***)