P Diddy Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Prostitusi, Terancam 20 Tahun Penjara

Skandal hukum yang menjerat rapper dan produser musik kenamaan, Sean Combs alias P Diddy, akhirnya memasuki babak baru. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Federal New York, Rabu (2/7) waktu setempat, pria berusia 55 tahun itu dinyatakan bersalah atas dua tuduhan terkait kasus prostitusi.

Namun, Diddy lolos dari dua dakwaan berat lainnya—yakni perdagangan seks dan pemerasan—yang sebelumnya disebut-sebut bisa membuatnya dihukum penjara seumur hidup. Meski demikian, vonis bersalah atas kasus prostitusi tetap membuatnya menghadapi ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Hakim menolak permohonan jaminan dan memerintahkan agar Diddy tetap ditahan hingga vonis resmi dijatuhkan pada Oktober 2025 mendatang. Saat mendengar keputusan tersebut, Diddy dilaporkan tampak emosional dan memeluk tim kuasa hukumnya di ruang sidang.

Kesaksian Mengejutkan: Cassie dan Jane Bongkar Praktik Kekerasan

Persidangan ini memperlihatkan sisi kelam dari industri hiburan yang selama ini jarang tersorot. Jaksa menggambarkan Diddy sebagai dalang dari jaringan kriminal yang memperalat perempuan melalui ancaman, tekanan ekonomi, serta kekerasan fisik dan psikis.

Salah satu kesaksian paling mencengangkan datang dari mantan kekasihnya, Casandra Ventura atau Cassie. Dengan berlinang air mata, Cassie mengungkapkan pengalaman pahitnya selama menjalin hubungan dengan Diddy—dari maraton seks yang dipicu obat-obatan, pemukulan brutal, hingga pemerasan dengan video intim.

“Dia membuat saya merasa tidak berdaya. Saya tidak punya pilihan. Apa pun yang dia minta, saya harus turuti,” ujar Cassie dalam kesaksiannya.

Selain Cassie, seorang perempuan lain yang disebut dengan nama samaran “Jane” mengaku dipaksa melakukan hubungan seksual selama berhari-hari, serta dikontrol secara finansial oleh Diddy hingga tak memiliki kemandirian.

Diddy Tak Hadirkan Saksi, Kuasa Hukum Klaim Semua Konsensual

Dalam pembelaannya, tim kuasa hukum Diddy memilih strategi defensif. Mereka tidak menghadirkan satu pun saksi, dan Diddy sendiri menolak memberikan kesaksian di pengadilan. Tim pembela bersikukuh bahwa semua hubungan seksual terjadi atas dasar suka sama suka.

Namun, juri tetap menyatakan bahwa cukup bukti kuat menunjukkan Diddy bersalah dalam pengangkutan orang untuk tujuan prostitusi—yang merupakan pelanggaran serius dalam sistem hukum federal AS.

Douglas H. Wigdor, pengacara yang mewakili Cassie, menyebut putusan ini sebagai “kemenangan moral” atas sistem yang selama ini dinilai melindungi pelaku kekerasan dalam dunia hiburan.

“Cassie berani berdiri dan melawan sistem. Ia membuka aib yang selama ini tertutup rapat di balik gemerlap industri musik,” kata Wigdor.

Dari Raja Hip-Hop ke Tahanan Federal

Sean Combs, yang juga dikenal sebagai Puff Daddy, P Diddy, dan lebih baru dengan nama “Love,” merupakan tokoh penting dalam perkembangan musik hip-hop Amerika. Ia mendirikan label legendaris Bad Boy Records pada 1993, dan ikut membesarkan artis seperti The Notorious B.I.G., Mary J. Blige, dan Usher.

Namun, kejayaannya mulai pudar ketika deretan kasus hukum menghantam sejak 2023, dimulai dari gugatan pelecehan seksual hingga penggerebekan rumah mewahnya oleh agen federal pada Maret 2024 di Los Angeles dan Miami. Puncaknya, penangkapan Diddy terjadi pada September 2024 di Manhattan, yang langsung mengguncang dunia hiburan.

Kini, publik menanti keputusan akhir pada Oktober mendatang—putusan yang mungkin akan menjadi titik akhir dari karier dan kebebasan sang ikon musik tersebut.

Dampak Sosial dan Reaksi Industri

Skandal ini turut mengguncang komunitas hip-hop dan industri musik global. Beberapa label rekaman dilaporkan tengah mengevaluasi kontrak dan kerja sama dengan artis-artis yang berada di bawah naungan Diddy. Beberapa konser, festival, dan kontrak endorsement pun dibatalkan setelah penetapan status bersalah.

Tagar #JusticeForCassie dan #DiddyVerdict langsung trending di media sosial pasca putusan, menunjukkan respons publik yang emosional dan luas terhadap kasus ini.

Sementara itu, komunitas pemerhati hak perempuan dan korban kekerasan seksual menyambut keputusan pengadilan ini sebagai langkah penting untuk membongkar budaya kekerasan yang kerap terselubung di balik industri hiburan. (***)

arya88

arya88

hahacuan

supervegas88

arya88.it.com

anakslot.it.com

hahacuan.it.com

sbobet

judi bola

sbobet

agen bola

bandar bola

slot gacor

situs slot gacor

slot gacor maxwin

slot

situs 888

slot dana

situs slot gacor

supervegas88

duasatuplus.com

soccercleatsportal.com

tribungroup.net

liga1indonesia.com

kopitiam.it.com

roxy21.com

layarbola21.com

layarskor.com

batararayamedia.co.id

daarulilmi.or.id

bacod.or.id

duniakita.or.id

kamipeduli.or.id

katadia.or.id

katamereka.or.id

kitabisa.or.id

kumparan.or.id

ansor.or.id

bantuan.or.id

kabarindo.or.id

kaospolos.or.id

paitohk.or.id

hijrah.or.id

nasdeem.or.id

beritabola.or.id

karakter.or.id

pwijatim.or.id

prediksibola.it.com