Kepala BNN: Tangkap Artis Pengguna Narkoba Hanya Iklankan Narkoba Secara Gratis

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Marthinus Hukom, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil kebijakan untuk tidak lagi menangkap artis yang terbukti sebagai pengguna narkoba. Kebijakan ini diambil atas dasar pertimbangan moral dan strategi pemberantasan narkoba yang lebih holistik.

Pernyataan tersebut disampaikan Marthinus saat berbincang dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, yang tayang baru-baru ini. Dalam wawancara tersebut, Marthinus menegaskan bahwa seorang pengguna narkotika harus dianggap sebagai korban, bukan pelaku kriminal.

“Memang, BNN sejak era saya, saya larang untuk menangkap artis. Saya larang keras sekali. Kalau ada yang menangkap artis, keras sekali saya marah,” ujar Marthinus.

Artis sebagai Pengguna, Bukan Bandar

Menurut Marthinus, sebagian besar artis yang terlibat dalam kasus narkoba adalah pengguna, bukan pengedar apalagi produsen. Oleh karena itu, langkah penanganannya harus mengedepankan pendekatan rehabilitatif, bukan represif.

“Hampir semua artis yang menggunakan atau terlibat kasus itu, mereka pasti pengguna. Seorang pengguna itu korban. Mereka harus direhabilitasi, bukan ditangkap,” tegasnya.

Ia menyebut bahwa pendekatan hukum yang keras terhadap pengguna justru kontraproduktif terhadap upaya pemulihan dan pendidikan masyarakat.

Efek Domino dari Pemberitaan Penangkapan Artis

Lebih jauh, Marthinus menyoroti efek domino pemberitaan media terkait penangkapan artis pengguna narkoba. Ia menilai bahwa sorotan media terhadap kasus semacam ini justru memberikan eksposur gratis terhadap narkoba, alih-alih menjadi efek jera.

“Artis itu patron sosial di masyarakat, dan rujukan perilaku anak muda itu rata-rata artis. Ketika menangkap artis, sama saja kita sedang mengiklankan secara gratis narkoba ini kepada publik,” ungkap Marthinus.

Ia menambahkan bahwa publik bisa keliru memaknai kasus tersebut sebagai narasi glamor atau keberanian, sehingga tidak jarang timbul kesan keliru bahwa penggunaan narkoba meningkatkan kreativitas atau kepercayaan diri.

“Orang akan menilai jadi artis gampang. Tinggal pakai narkoba, percaya diri, kreatif. Padahal bagi saya, itu mitos,” tambahnya.

BNN, di bawah kepemimpinan Marthinus, kini lebih menekankan pendekatan kemanusiaan dalam menangani kasus pengguna, khususnya di kalangan publik figur. Ia menjelaskan bahwa pihaknya kerap menghubungi keluarga atau orang tua artis yang diketahui menggunakan narkoba, untuk kemudian diarahkan ke pusat rehabilitasi.

“Kalaupun kami tahu artis ini pengguna, kami dekati, kami ajak orangtuanya, keluarganya, kami bawa ke pusat rehabilitasi,” jelasnya.

Namun, Marthinus juga mengingatkan bahwa proses rehabilitasi harus dilakukan tanpa ekspos media. Publikasi berlebihan justru dapat memperparah stigma dan merusak masa depan pengguna.

“Tapi jangan juga setelah kami bawa ke pusat rehabilitasi, malah jadi konsumsi publik,” tegasnya.

Kebijakan BNN ini menandai pergeseran paradigma dalam penanganan penyalahgunaan narkoba, dari pendekatan pidana menjadi pendekatan pemulihan. Langkah ini diharapkan mampu menekan angka pengguna narkoba secara sistemik, sekaligus memutus mata rantai glorifikasi penggunaan zat terlarang di ruang publik, terutama oleh tokoh-tokoh yang menjadi panutan generasi muda. (***)

arya88

arya88

hahacuan

supervegas88

arya88.it.com

anakslot.it.com

hahacuan.it.com

sbobet

judi bola

sbobet

agen bola

bandar bola

slot gacor

situs slot gacor

slot gacor maxwin

slot

situs 888

slot dana

situs slot gacor

supervegas88

duasatuplus.com

soccercleatsportal.com

tribungroup.net

liga1indonesia.com

kopitiam.it.com

roxy21.com

layarbola21.com

layarskor.com

batararayamedia.co.id

daarulilmi.or.id

bacod.or.id

duniakita.or.id

kamipeduli.or.id

katadia.or.id

katamereka.or.id

kitabisa.or.id

kumparan.or.id

ansor.or.id

bantuan.or.id

kabarindo.or.id

kaospolos.or.id

paitohk.or.id

hijrah.or.id

nasdeem.or.id

beritabola.or.id

karakter.or.id

pwijatim.or.id

prediksibola.it.com