Finalis Miss Indonesia 2025 asal Papua Pegunungan, Merince Kogoya, resmi dipulangkan dan tidak lagi melanjutkan kompetisi usai video kontroversial yang memperlihatkan dirinya mengibarkan bendera Israel viral di media sosial.
Informasi tersebut pertama kali beredar melalui unggahan akun komunitas pageant @sobat_pageant di Instagram, yang menyebut bahwa Merince telah dipulangkan sejak Sabtu malam.
“Miss Papua Pegunungan yakni Merince Kogoya dikabarkan telah dipulangkan kemarin malam dan tidak lagi melanjutkan kompetisi di Miss Indonesia 2025,” tulis akun tersebut dalam keterangannya, dikutip Minggu (29/6/2025).
Kabar pemulangan Merince mencuat setelah video lawas yang diduga memperlihatkan dirinya mengibarkan bendera Israel di wilayah Papua kembali beredar luas. Dalam video tersebut, Merince tampak tersenyum sambil membawa bendera negara yang hingga kini tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Indonesia.
Tak butuh waktu lama, potongan video itu memicu kontroversi di jagat maya, khususnya di kalangan komunitas pecinta kontes kecantikan (pageant lovers). Beberapa pihak menilai tindakannya sebagai dukungan terhadap gerakan Zionisme, yang bertentangan dengan posisi politik luar negeri Indonesia.
Hingga berita ini diturunkan, pihak penyelenggara ajang Miss Indonesia 2025 belum memberikan keterangan resmi terkait pemulangan Merince. Namun, keputusan pencoretan peserta dalam kompetisi nasional semacam ini bukanlah hal yang dilakukan tanpa pertimbangan serius, terutama jika menyangkut isu sensitif seperti sikap politik dan nasionalisme.
Diketahui, Merince merupakan salah satu dari 38 finalis Miss Indonesia 2025 yang telah diumumkan beberapa pekan lalu. Kehadirannya sempat mendapat sambutan positif karena mewakili wilayah Papua Pegunungan, provinsi yang baru dimekarkan dan jarang terwakili dalam ajang nasional.
Di media sosial, respons publik atas pencoretan Merince terbelah. Sebagian netizen mendukung langkah tersebut sebagai bentuk ketegasan atas isu yang menyentuh integritas bangsa. Namun, sebagian lainnya meminta klarifikasi lebih lanjut, termasuk konteks dan motif dari video lama yang kembali mencuat.
“Kalau memang dia mendukung Israel, jelas bertentangan dengan sikap negara. Tapi harus dicek juga, apakah itu bagian dari aksi budaya, atau murni pernyataan sikap politik,” tulis salah satu warganet di X (Twitter).
Selain video pengibaran bendera, jejak digital Merince lainnya juga turut disorot. Beberapa unggahan lawasnya di media sosial disebut menunjukkan dukungan terhadap isu-isu pro-Israel, meski belum dapat dipastikan konteks sebenarnya.
Hal ini semakin memperkeruh situasi, mengingat penyelenggaraan ajang Miss Indonesia berada dalam ruang publik yang sangat sensitif terhadap nilai kebangsaan, persatuan, dan sikap politik yang berseberangan dengan prinsip negara.
Kontes kecantikan seperti Miss Indonesia umumnya tak hanya menilai penampilan fisik, tetapi juga karakter, integritas, dan wawasan kebangsaan peserta. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa partisipasi dalam ajang nasional menuntut tanggung jawab moral di ruang publik, terutama saat menyangkut isu-isu geopolitik dan kemanusiaan. (***)