Sebanyak 3.863 siswa SMP yang telah lolos seleksi administrasi melalui jalur prestasi untuk masuk ke SMA Unggulan di Provinsi Lampung, mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada 11–12 Juni 2025. Namun, hasil tes yang diumumkan serentak pada 14 Juni justru menunjukkan capaian yang mengecewakan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan bahwa nilai TKA tidak sebanding dengan nilai rapor para siswa yang sebelumnya terbilang sangat baik.
“Selama ini yang menjadi persyaratan adalah rapor. Kali ini ditambahkan TKA, ternyata hasilnya tidak berbanding lurus,” kata Thomas saat dikonfirmasi, Senin (23/6).
TKA yang mencakup mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, hingga kemampuan muatan umum, dirancang untuk menguji kesesuaian antara nilai rapor dengan kemampuan akademik nyata siswa. Namun, hasilnya justru menunjukkan bahwa hanya 10,34 persen siswa yang berhasil memperoleh nilai di atas 50. Sementara 89,66 persen lainnya mendapatkan nilai di bawah angka tersebut.
Berikut rincian statistik nilai TKA siswa calon peserta didik SMA unggulan di Lampung:
- Nilai 81–90: 0,08% (3 siswa)
- Nilai 71–80: 0,65% (25 siswa)
- Nilai 61–70: 1,89% (73 siswa)
- Nilai 51–60: 7,74% (299 siswa)
- Nilai 41–50: 22,50% (859 siswa)
- Nilai 31–40: 34,54% (1.450 siswa)
- Nilai 21–30: 26,33% (1.027 siswa)
- Nilai 11–20: 2,90% (112 siswa)
- Nilai 1–10: 0,08% (3 siswa)
- Nilai 0: 0,31% (12 siswa)
Hasil ini memunculkan kekhawatiran terkait validitas nilai rapor dan efektivitas sistem pengajaran di tingkat sekolah menengah pertama.
“Ini menjadi catatan kita semua. Ini salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran, agar lebih mencerminkan kemampuan akademik yang sesungguhnya,” tutup Thomas.
Dinas Pendidikan Provinsi Lampung berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem seleksi dan kurikulum di tingkat SMP untuk menghindari ketimpangan antara nilai administratif dan kemampuan akademik riil siswa. (***)




Leave a Reply