Ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang melibatkan Iran, Israel, dan Amerika Serikat memicu kepanikan global, termasuk di kalangan netizen Indonesia. Di platform media sosial X (dulu Twitter), topik ‘Amerika’, ‘WW3’ (World War 3), dan ‘PD 3’ (Perang Dunia 3) mendominasi trending topic nasional, mencerminkan kekhawatiran luas akan potensi pecahnya perang dunia ketiga.
Pantauan hingga Minggu siang, kata kunci ‘WW3’ telah dicuitkan lebih dari 5.620 kali, sementara ‘PD 3’ mencatat 2.367 cuitan. Bahkan, ‘Iran’ masuk dalam trending global dengan 3,29 juta cuitan, setelah Amerika Serikat dikabarkan melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Salah satu akun X, @corneliastagain, menyindir keras tindakan militer Amerika Serikat.
“Menyerang suatu negara lalu menyerukan perdamaian? Itu bukan diplomasi, tapi gaslighting dalam skala internasional. Selamat datang di PD3.”
Sementara pengguna lain menuliskan,
“Kau memberi tahuku bahwa kita selamat dari pandemi dunia dan sekarang harus bertahan hidup dari Perang Dunia ke-3 di usia awal 20-an?”
Iran Kecam Serangan, Peringatkan Balasan
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi melalui unggahannya di X mengecam keras serangan AS yang disebut melanggar hukum internasional.
“Peristiwa pagi ini keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang kekal,” tulis Araghchi, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan “melanggar hukum dan kriminal.”
Ia menegaskan bahwa Iran memiliki hak penuh untuk membela diri, merujuk pada Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Sesuai dengan Piagam PBB dan ketentuannya yang memungkinkan tanggapan yang sah untuk membela diri, Iran memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya,” tegasnya.
Dunia di Ambang Krisis
Serangan udara AS ke Iran menyusul meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, yang sejak pekan lalu saling melancarkan serangan rudal ke sejumlah wilayah penting, termasuk lokasi sipil dan infrastruktur medis. Aksi saling serang ini memicu gelombang kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Dewan Keamanan PBB atau negara-negara besar lainnya, sentimen global di media sosial menunjukkan kekhawatiran akan konflik berskala dunia yang bisa berdampak luas secara ekonomi, politik, dan kemanusiaan.
Pemerhati politik internasional memperingatkan bahwa jika konflik ini tidak segera diredam lewat diplomasi internasional, maka potensi terjadinya konflik multinasional terbuka menjadi ancaman nyata di abad ke-21. (***)




Leave a Reply