PT Pertamina (Persero) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan mempertahankan posisinya di peringkat ketiga dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025, menjadikannya sebagai perusahaan asal Indonesia terbaik dalam daftar tersebut.
Capaian ini disampaikan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, yang menyebutkan bahwa keberhasilan tersebut mencerminkan kinerja positif dan strategi bisnis yang matang dari perusahaan energi milik negara itu.
“Keberhasilan Pertamina mempertahankan peringkat ketiga mencerminkan kinerja perusahaan yang positif, berkat strategi bisnis yang matang dan inovasi berkelanjutan,” ujar Fadjar dalam pernyataan resmi, Selasa (17/6/2025).
Fortune Southeast Asia 500 merupakan pemeringkatan tahunan yang menyoroti 500 perusahaan terbesar di kawasan Asia Tenggara berdasarkan pendapatan, dan tahun 2025 ini merupakan tahun kedua daftar tersebut dipublikasikan.
Pada tahun buku 2024, Pertamina mencatat pendapatan sebesar USD75,33 miliar atau sekitar Rp1.194 triliun, dengan EBITDA mencapai USD10,79 miliar (Rp171,04 triliun) dan laba bersih USD3,13 miliar (Rp49,54 triliun).
Kinerja impresif tersebut menurut Fadjar didorong oleh pertumbuhan operasional yang konsisten di seluruh lini bisnis, termasuk sektor hulu migas, pengolahan, distribusi, dan energi baru terbarukan.
“Kinerja keuangan Pertamina ditopang oleh kinerja operasional yang terus tumbuh di seluruh lini bisnis perusahaan,” tambahnya.
Selain menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional, Pertamina juga menegaskan komitmennya sebagai pemimpin transisi energi di kawasan. Perusahaan menyatakan dukungannya terhadap target Indonesia mencapai net zero emission pada 2060 dengan mengembangkan inisiatif energi bersih dan ramah lingkungan.
Program-program tersebut dirancang untuk berkontribusi langsung terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), mencakup aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.
“Sebagai BUMN, Pertamina akan terus mendukung peran Indonesia sebagai motor penggerak ekonomi kawasan,” tutup Fadjar.
Dengan pencapaian ini, Pertamina tidak hanya menunjukkan kekuatan finansial dan operasionalnya di tingkat regional, tetapi juga menegaskan perannya dalam mendorong ekonomi berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia di pentas global. (***)