Penurunan signifikan dalam penjualan rokok secara nasional berdampak langsung terhadap industri tembakau di daerah. PT Gudang Garam, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, memutuskan untuk tidak lagi membeli bahan baku tembakau dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Informasi ini disampaikan oleh Bupati Temanggung, Agus Setyawan, seusai melakukan kunjungan kerja ke PT Gudang Garam di Kediri, Jawa Timur, bersama perwakilan DPRD Temanggung dan Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung.
“Jadi memang tidak lagi kondusif untuk membeli bahan baku, khususnya dari Temanggung,” ujar Agus kepada wartawan pada Minggu (15/6/2025).
Menurut penjelasan manajemen PT Gudang Garam, produksi yang dilakukan saat ini masih menyisakan stok bahan baku yang cukup hingga empat tahun ke depan. Kondisi tersebut membuat perusahaan menunda pembelian tembakau dari para petani Temanggung.
“Semisal bahan baku ini diproses sesuai dengan produksi di bulan-bulan ini, bisa sampai empat tahun ke depan. Infonya seperti itu dari manajemen PT Gudang Garam Kediri,” jelas Agus.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung tengah mencari solusi jangka panjang guna mengatasi dampak ekonomi terhadap petani tembakau. Salah satu upaya yang direncanakan adalah merintis pembangunan kawasan industri hasil tembakau di tingkat kabupaten.
Menurut Agus, pihaknya telah menjalin komunikasi awal dengan Bea Cukai yang menyatakan kesediaan untuk memberikan kemudahan dalam proses perizinan cukai. Meski demikian, realisasi rencana tersebut masih dalam tahap perencanaan dan pertimbangan matang.
“Kami akan mencoba untuk bisa merintis itu, dan kemarin dari Asisten II Setda sudah mengajukan ke saya untuk rintisan di tahun 2026. Tapi apakah nanti bisa direalisasi, kita lihat nanti. Kami masih berhitung karena efisiensi dan macam-macam,” pungkasnya.
Keputusan PT Gudang Garam ini menjadi pukulan bagi para petani tembakau di Temanggung yang selama ini menggantungkan hidup dari kemitraan dengan industri rokok nasional. Pemerintah daerah kini dituntut untuk mencari alternatif baru demi menjaga keberlangsungan ekonomi sektor pertanian di wilayah tersebut. (***)




Leave a Reply