Kenaikan harga kelapa yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir memberikan pukulan berat bagi pelaku usaha kuliner, khususnya pemilik warung nasi Padang. Bahan baku utama seperti santan, yang berasal dari kelapa, kini semakin mahal, memaksa banyak pengusaha mencari strategi bertahan di tengah melonjaknya biaya operasional.
Imbas dari kondisi ini, omzet warung nasi Padang dilaporkan anjlok hingga 50 persen. Seorang pemilik warung di Jakarta mengaku harus mengurangi takaran santan dalam masakan demi menekan biaya produksi, meski langkah tersebut berdampak pada cita rasa.
“Omzet kami turun hampir separuh karena pelanggan mulai beralih ke makanan lain yang lebih murah,” ujarnya.
Lonjakan harga kelapa dipicu oleh tiga faktor utama. Pertama, tingginya permintaan ekspor kelapa bulat ke negara-negara seperti China, Thailand, dan Malaysia menggerus pasokan dalam negeri. Kedua, dampak El Nino pada 2023 menyebabkan penurunan produksi nasional akibat gagal panen di sejumlah sentra perkebunan kelapa. Ketiga, lemahnya regulasi tata niaga membuat ekspor ilegal kian marak, memperburuk ketersediaan stok lokal.
Kondisi ini tak hanya berdampak pada pengusaha dan pelanggan, tapi juga turut menekan pendapatan karyawan serta pelaku di rantai pasok, seperti petani dan distributor bahan baku.
Menyikapi krisis ini, Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) mengusulkan moratorium ekspor kelapa bulat selama enam bulan sebagai langkah darurat untuk menstabilkan pasokan domestik.
Selain itu, HIPKI mendorong pemerintah untuk memperketat pengawasan dan regulasi tata niaga kelapa guna menekan ekspor ilegal. Dalam jangka panjang, peremajaan perkebunan kelapa serta peningkatan produktivitas melalui distribusi bibit unggul dinilai menjadi kunci untuk mengatasi kelangkaan pasokan dan mengamankan kebutuhan industri dalam negeri.
Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait usulan moratorium tersebut, namun pelaku usaha berharap kebijakan cepat dan tepat segera diambil untuk menjaga kelangsungan industri kuliner rakyat. (***)








Leave a Reply